1. Keraton Kasepuhan
![]() |
ajiehalimrahman.blogspot.com |
Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di
Cirebon. Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal
paling bersejarah. Keraton Kasepuhan adalah kerajaan islam tempat para
pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan
Cirebon berdiri. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan
berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi
yaitu keretaSinga Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung
Jati. Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan
pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.
2. Keraton Kanoman
![]() |
wikunesia.blogspot.com |
Setelah berdiri Keraton Kanoman pada tahun 1678 M Kesultanan
Cirebon terdiri dari Keraton Kasepuhan dan keraton Kanoman yang
merupakan pemimpin dan wakilnya. Keraton Kanoman didirikan oleh Pangeran
Mohamad Badridin atau Pangeran Kertawijaya, yang bergelar Sultan Anom I
pada sekitar tahun 1678 M. Keraton Kanoman masih taat memegang
adat-istiadat dan pepakem, di antaranya melaksanakan tradisi Grebeg
Syawal, seminggu setelah Idul Fitri dan berziarah ke makam leluhur,
Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Cirebon Utara.
3. Keraton Kacirebonan
![]() |
farrasauliasm.blogspot.com |
Seperti halnya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman, Kecirebonan
pun tetap menjaga, melestarikan serta melaksanakan kebiasaan dan upacara
adat seperti Upacara Pajang Jimat dan sebagainya. Kacirebonan berada di
wilayah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, tepatnya 1 km sebelah
barat daya dari Keraton Kasepuhan dan kurang lebih 500 meter sebelah
selatan Keraton Kanoman.
4. Keraton Surakarta Hadiningrat
![]() |
muriatravel.blogspot.com |
Karaton Surakarta Hadiningrat adalah istana Kasunanan Surakarta.
Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II pada tahun 1744
sebagai pengganti Keraton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger
Pecinan1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala
(Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai)
Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama
desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Istana ini pula menjadi
saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Sunan PB II
kepada VOC pada tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti tahun 1755,
keraton ini kemudian dijadikan istana resmi bagi Kasunanan Surakarta.
5. Pura Mangkunagaran
![]() |
surakarta.go.id |
Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali
pendirian Praja Mangkunegaran dan dua tahun setelah dilaksanakannya
Perjanjian Giyanti yang isinya membagi pemerintahan Jawa menjadi
Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta oleh VOC (Kompeni) pada
tahun 1755. Kerajaan Surakarta terpisah setelah Pangeran Raden Mas Said
terus memberontak pada VOC dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan
sendiri tahun 1757. Raden Mas Said memakai gelar Mangkunegoro I dan
membangun wilayah kekuasaannya di sebelah barat tepian Sungai Pepe (Kali
Pepe) di pusat kota yang sekarang bernama Solo. Seperti bangunan utama
di keraton Surakarta dan keraton Yogyakarta, Puro Mangkunegaran
mengalami beberapa perubahan selama puncak masa pemerintahan kolonial
Belanda di Jawa Tengah. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa
yang popular saat itu.
6. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
![]() |
handoyoblog.com |
Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta. Walaupun kesultanan
tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun
1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat
tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi
kesultanan hingga saat ini. Sebagian kompleks keraton merupakan museum
yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai
pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.
Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh
arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah
dan lapangan serta paviliun yang luas.
7. Pura Paku Alaman
![]() |
handoyoblog.com |
Puro Paku Alaman adalah bekas Istana kecil Kadipaten Paku Alaman.
Istana ini menjadi tempat tinggal resmi para Pangeran Paku Alam mulai
tahun 1813sampai dengan tahun 1950, ketika pemerintah Negara Bagian
Republik Indonesia menjadikan Kadipaten Paku Alaman (bersama-sama
Kesultanan Yogyakarta) sebagai sebuah daerah berotonomi khusus setingkat
provinsi yang bernama Daerah Istimewa Yogyakarta. Puro Paku Alaman ini
adalah sebuah istana kecil jika dibandingkan dengan Keraton Yogyakarta.
Ini menunjukkan kedudukan kadipaten ini yang walaupun sebagai negara
berdaulat sendiri di luar Kesultanan Yogyakarta namun tetap setingkat di
bawahnya.
8. Keraton Sumenep
![]() |
pancamr-teub.blogspot.com |
Keraton Sumenep dulunya adalah tempat kediaman resmi para
Adipati/Raja-Raja selain sebagai tempat untuk menjalankan roda
pemerintahan. Kerajaan Sumenep sendiri bisa dibilang sifatnya sebagai
kerajaan kecil (setingkat Kadipaten) kala itu, sebab sebelum wilayah
Sumenep dikusai VOC wilayah Sumenep sendiri masih harus membayar upeti
kepada kerajaan-kerajaan besar (Singhasari, Majapahit, dan Kasultanan
Mataram). Istilah penyebutan Karaton apabila dikaitkan dengan sistem
pemerintahan di Jawa saat itu, merasa kurang tepat karena karaton
Sumenep memeliki tingkatan yang lebih kecil dari bangunan keraton yang
ada di Jogjakarta dan Surakarta. Karaton Sumenep sebenarnya adalah
bangunan kediaman keadipatian yang pola penataan bangunannya lebih
sederhana dari pada keraton-keraton besar seperti Jogjakarta dan
Diolah dari http://id.wikipedia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar