Kamis, 01 November 2012

Sejarah Japanese Rock

         J-Pop merupakan singkatan dari Japanese Pop dan mengacu pada musik populer di Jepang. Istilah ini di ambil dari sebuah stasiun radio "J-WAVE" yang menunjukkan jenis musik yang berbeda dari musik rakyat. J-Rock sendiri merupakan salah satu genre musik dari J-Pop.
        J-Pop atau Japanese Pop merupakan istilah umum yang mengandung banyak jenis (genre) musik Jepang seperti pop, rock, dance, rap, dan soul. Kerap kali kita mendengar istilah J-rock, Visual Kei, dan J-rap, namun semua istilah tersebut berada di dalam naungan J-pop.
       Akar dari J-pop berawal dari musik Jazz yang populer pada era Showa. Awal era Showa di mulai pada tahun 1926 oleh Kaisar Hirohito sampai dengan masa Perang Dunia II. Setelah masa perang berakhir, tentara Amerika Serikat memperkenalkan kepada Jepang jenis musik khas Amerika seperti boogie-woogie, mambo, blues, dan country. Lagu seperti "Tokyo Boogie-Woogie" oleh Sizuko Kasaoki, "Omatsuri Mambo" oleh Misora Hibari dan "Omoide no Waltz" oleh Izumi Yukimura menjadi populer di Jepang.  
         Demam Rock and Roll mulai melanda Jepang pada tahun 1956 oleh sebuah group musik country, Kosaka and Wagin Masters yang merilis album "Heartbreak Hotel" yang aslinya di bawakan oleh sang raja Elvis Presley.
         Pada akhir tahun 1980-an merupakan bangkitnya group rock paling tenar dalam sejarah, Chage & Aska. Duet dari Chage (Shuji Shibata) dan Ryo Aska (Shigeaki Miyazaki)  sepanjang tahun 1980 dan 1990 mengukuhkan diri mereka sebagai group rock terpopuler di Asia. Namun dengan munculnya jenis dance music dengan irama techno yang di punggawai oleh Namie Amuro dan Tetsuya Komuro pada pertengahan dan akhir 1990-an, popularitas group rock seperti Chage & Aska mulai menurun. Tapi bukan berarti J-rock hilang pamor begitu saja, musik rock di Jepang mulai di hadiri oleh grup-grup seperti B'z, Mr.Children,
L'arc-en-Ciel, Glay dan sempat heboh oleh musik rock Hide yang radikal.
    
        Pada tahun 1999, debut Utada Hikaru di Jepang menjadi populer dengan gaya urban hip-hop dengan pengaruh Amerika yang kental. Gayanya berbeda di Jepang karena lebih mirip atau hampir sama dengan hip-hop Amerika. Itu pun karena Utada Hikaru lahir dan besar di  New York. Lalu muncul Dragon Ash yang meniru habis gaya Rap Amerika. Sejak saat itu mulai bermunculan artis hip-hop seperti Home Made Kazoku (2004).
       Laju pertumbuhan J-pop luar biasa tinggiinya. Dalam anime dan acara televisi lainnya, terutama drama, lagu J-pop yang di gunakan sebagai soundtrack cenderung berubah setiap musim sampai 4 kali dalam setahun. Bila di hitung lagu pembuka (OP) dan penutup (ED) dan acara berlangsung satu tahun, maka paling tidak memiliki delapan lagu sebagai bagian dari acara tersebut.
      Salah satu kunci kesuksesan dalam dunia J-pop adalah mengikuti dan menyesuaikan perkembangan gaya musik seperti Namie  Amuro yang berawal dari Techno/Dance lalu berubah ke Pop dan akhirnya hip-hop. Berawal dari J-pop yang dipengaruhi musik luar, dan hasilnya pun menggebrak dengan ekspansi samapai ke luar Jepang. Artis-artis J-pop mulai melakukan pertunjukkan ke luar Jepang dimulai dari seputar negara di Asia, kemudian meluas ke Australia, Amerika, bahkan Eropa. Bahkan J-pop mulai di jadikan inspirasi musik di beberapa negara seperti Indonesia dengan grup-grup yang terinspirasi oleh artis Jepang paling pasaran di Indonesia, L'arc en Ciel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar